Pertanyaan Umum tentang Turnover Karyawan
Dampak Tingkat Turnover yang Tinggi
Turnover yang tinggi dapat memberikan dampak moral dan juga produktivitas tim. Misalnya saja ketika orang yang pergi memberikan dampak besar bagi tim dan perusahaan dan berganti dengan orang yang belum tentu sama berpengaruhnya dari yang sebelumnya. Kemungkinan penurunan moral dan produktivitas bisa saja terjadi.
Selain itu, perusahaan juga dapat merugi secara finansial. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan perbandingan dengan fee per-level karyawan dengan output perusahaan. Sederhananya, apa yang dikeluarkan perusahaan tidak sebanding dengan yang didapatkan perusahaan pada periode terjadinya turnover yang tinggi.
Anda pun juga perlu mengeluarkan biaya rekrutmen, onboarding, pelatihan, dan biaya lainnya terkait dengan karyawan. Lebih sederhananya lagi, turnover yang tinggi seperti Anda membeli barang bagus namun cepat rusak sedangkan turnover rendah seperti membeli barang yang biasa saja namun tahan lama dan masih punya nilai guna bagi Anda.
Gaji dan Beban Kerja yang Tidak Sepadan
Salah satu penyebab tingginya turnover karyawan adalah sistem penggajian dan nilai kompensasi yang tidak seimbang dengan tanggung jawab pekerjaan. Perusahaan dengan tingkat turnover rendah menyadari pentingnya memberikan gaji yang sesuai dengan keahlian karyawan sebagai bentuk penghargaan.
Cara memastikan kompensasi yang sesuai adalah dengan memberikan kenaikan gaji tahunan dan memantau praktik penggajian perusahaan lain, serta menerapkan bonus berdasarkan kinerja proyek.
Turnover Tidak Sukarela (Involuntary Turnover)
Ini terjadi ketika perusahaan memutuskan hubungan kerja dengan karyawan, biasanya karena alasan kinerja yang buruk, pelanggaran aturan, atau pengurangan jumlah karyawan (PHK).
Apa Penyebab Turnover Karyawan?
Untuk mengatasi masalah turnover karyawan, perusahaan perlu memahami apa saja penyebab yang mendasarinya agar bisa mengambil tindakan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya turnover karyawan.
Seorang karyawan yang memutuskan untuk keluar atau dikeluarkan dari sebuah perusahaan dapat terjadi karena faktor individunya. Dalam kasus mereka yang memutuskan untuk keluar, biasanya karyawan tersebut ingin mencari kesempatan kerja yang lebih baik, seperti ingin mendapatkan gaji yang lebih besar, tanggung jawab yang lebih banyak, kesempatan berkembang, dan lain sebagainya.
Karyawan yang dikeluarkan oleh perusahaan juga dapat terjadi karena faktor individu dari masing-masing karyawan tersebut, seperti kinerjanya buruk, melanggar peraturan perusahaan, atau melakukan tindakan yang merugikan perusahaan. Namun, apa pun alasan di balik turnover ini, perusahaan perlu memperhatikannya agar bisa mengurangi tingkat turnover yang terjadi.
Selain karena masalah individu masing-masing karyawan, kondisi perusahaan juga dapat menjadi penyebab terjadinya turnover. Sebagai contoh, ketika perusahaan sedang mengalami masalah keuangan, kemungkinan mereka harus memotong beberapa pengeluaran yang dirasa tidak diperlukan dan salah satunya dapat merupakan pemecatan beberapa karyawan.
Selain itu, banyak karyawan yang ingin keluar dari sebuah perusahaan juga karena kondisi perusahaan tersebut, seperti lingkungan kerjanya tidak sehat, kurangnya kesempatan untuk mengembangkan karier, atau bahkan karena lokasi perusahaan yang terlalu jauh dari rumahnya. Namun yang pasti, mempelajari alasan terjadinya turnover adalah hal yang harus dilakukan oleh perusahaan agar dapat menekan angka turnover yang terjadi.
Mengacaukan Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan yang kuat dan stabil adalah fondasi keberhasilan jangka panjang. Turnover yang tinggi dapat menghancurkan budaya tersebut dan menciptakan ketidakpastian di antara karyawan. Karyawan mungkin kehilangan keyakinan pada nilai-nilai perusahaan dan arah yang diambil oleh manajemen.
Reputasi Perusahaan
Turnover yang tinggi dapat merusak reputasi perusahaan. Calon pelamar pekerjaan potensial dan mitra bisnis mungkin melihat tingkat turnover sebagai tanda ketidakstabilan dan kurangnya kepuasan karyawan, yang bisa merugikan citra perusahaan di mata publik.
Mengatasi masalah turnover yang tinggi membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan strategi retensi karyawan, pengembangan budaya kerja positif, dan perhatian terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan. Dengan mengatasi masalah turnover, perusahaan dapat membangun tim yang stabil, produktif, dan berkomitmen untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Baca juga: Inilah 7 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan
Adakan Program Pelatihan yang Komprehensif
Salah satu alasan utama karyawan meninggalkan tempat kerjamu adalah kurangnya peluang pengembangan. Oleh karena itu, adakan program pelatihan yang komprehensif untuk karyawan.
Berikan mereka kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan pekerjaan mereka.
Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kepuasan karyawan, tetapi juga membantu meningkatkan produktivitas dan kesuksesan bisnismu.
Baca juga: Catat! 10 Pelatihan dan Pengembangan SDM untuk Karyawan
Ketidakpuasan Pelanggan
Pergantian karyawan dapat memengaruhi keberlanjutan hubungan pelanggan. Pelanggan cenderung membangun hubungan dengan karyawan perusahaan; oleh karena itu, ketika karyawan yang dikenal pergi, itu dapat menyebabkan ketidakpuasan dan kerugian pelanggan.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Bisnis Restoran
Apa yang Menjadi Penyebab Turnover Karyawan Tinggi?
Tentu ada beberapa penyebab yang membuat angka turnover karyawan mengalami lonjakan. Berikut penjelasan mengenai penyebab tingginya turnover karyawan suatu perusahaan.